SIRIH BESAR, Tanjungpinang - Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan makanan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun sayangnya banyak ibu-ibu di Provinsi Kepri yang kesadarannya masih rendah dalam memberikan ASI kepada anak-anak balitanya.
“Kesadaran ibu memberikan ASI Eksklusif di sini masih rendah. Pemerintah juga tidak senditif terhadap kebutuhan fasilitas bagi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya. Tidak ada ruang untuk memberikan ASI di tempat umum. Minat ibu untuk mengalihkan kebutuhan ASI kepada pemberian susu formula di sini masih tinggi,” ujar Sofi, ketua LSM Sirih Besar Tanjungpinang pada Selasa 30 Oktober 2012.
Memang benar, cakupan ASI eksklusif di Tanjungpinang masih rendah. Data dari laporan tahunan pada tahun 2011 menyebutkan, angka cakupan ASI Eksklusif di Tanjungpinang hanya 11%. Angka ini di bawah prosentase rata-rata cakupan ASI Eksklusif di propinsi Kepri yaitu 16,6%. Sangat memprihatinkan, mengingat ASI Eksklusif merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan anak. “ASI bukan sekedar kewajiban yang harus diberikan ibu kepada anaknya, tapi ASI adalah hak anak ya,” ujar Sofi.
Menurut Sofi, LSM Sirih Besar sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan pemberian ASI Eksklusif kepada bayi. “Pernah ke Dinkes, tapi katanya sudah ada programnya. Masalahnya programnya tidak tepat sasaran. Terus, mencoba memperjuangkan lewat DPRD, katanya itu sudah jadi programnya Dinkes. Beginilah kalo keterwakilan perempuan di DPRD sedikit, dan jika bukan perempuan yang jadi pemimpin. Karena hanya perempuanlah yang sensitive terhadap persoalan dan kebutuhan perempuan juga anak. Laki-laki tidak sensitive dengan persoalan ini. Yang penting adalah pemenuhan kebutuhan perempuan dan anak, kalau bidang lainnya kan sudah bisa dipikirkan bersama-sama,” demikian kata Sofie. (kepribangkitl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar