Trending

LAYANAN KAMPANYE

Sabtu, 04 Januari 2014

Tanjung Pinang, Wisata Budaya Melayu

Pantai Lagoi, Bintan
SIRIH BESAR, Bintan - Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan dan menjadi ibukota provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Provinsi muda ini lahir dari pemekaran provinsi Riau sejak era otonomi daerah bergulir di Indonesia. Sama seperti halnya tempat wisata di daratan Riau. Tempat wisata di Kepulauan Riau didominasi oleh kebudayaan Melayu. Budaya Melayu memberi ciri khusus pada setiap tempat wisata di Tanjung Pinang.

Tanjung Pinang merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu pada masa dulu. Oleh karena itu, budaya Melayu benar-benar mendarah daging bagi warga setempat. Selain Tanjung Pinang, provinsi Kepri memiliki Kota Batam yang lebih terkenal sebagai tempat wisata belanja barang-barang bermerek dengan harga terjangkau. Popularitas Batam disamakan dengan Singapura sebagai surga wisata belanja di kawasan Asia, selain Hongkong, Kuala Lumpur, Tokyo, Beijing, dan Makau.

Kelestarian Budaya Melayu di Pulau Bintan
Hal unik yang membedakan tempat wisata di Tanjung Pinang dengan Batam adalah keaslian budaya Melayu yang tampak pada kehidupan masyarakat setempat. Batam dinilai banyak wisatawan sudah terlalu modern dan meninggalkan budaya asli Melayu. Sementara di Tanjung Pinang (Pulau Bintan pada umumnya) masih memegang teguh adat tradisi Melayu. Hal ini bisa kita perhatikan dari cara masyarakat setempat berbicara, berpakaian, seni arsitektur rumah, wisata kuliner, dan lain-lain.

Untuk mencapai tempat wisata di Tanjung Pinang, mula-mula wisatawan menggunakan mode transportasi udara dengan tujuan Bandara Kijang yang terletak tak jauh dari pusat Kota Tanjung Pinang. Setelah itu wisatawan bisa memilih menjelajahi obyek wisata di Pulau Bintan dengan naik kendaraan umum, maupun perahu pompong. Pulau Bintan yang kecil, kurang lebih seukuran dengan luas Kota Jakarta, bisa dengan mudah wisatawan telusuri setiap jengkalnya.

Daya tarik tempat wisata di Tanjung Pinang dihasilkan oleh perpaduan wisata budaya, wisata religi, wisata bahari, wisata historis, dan tentu saja wisata kuliner. Kota Tanjung Pinang tidak terlalu besar. Wisatawan bisa menjelajahi obyek wisata di Tanjung Pinang dengan jalan kaki dari satu gang ke gang lainnya. Kalaupun terpaksa harus naik ojek, tarif transportasi darat tersebut relatif murah. Berikut ini ulasan singkat sejumlah tempat wisata di Tanjung Pinang.

Museum Sultan Badrul Alamsyah Dan Museum Kandil
Museum Sultan Badrul Alamsyah terletak di pusat Kota Tanjung Pinang. Tempat wisata bersejarah ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Kerajaan Melayu hingga masa pendudukan Belanda di Indonesia. Budaya Melayu yang ada di Malaysia dan Singapura diyakini berasal dari wilayah Tanjung Pinang, Indonesia.

Secara umum, Museum Kandil memiliki ikatan sejarah dengan Museum Sultan Badrul Alamsyah, yaitu memajang peninggalan kerajaan Melayu. Hanya saja museum ini terletak di daerah pinggiran kota sehingga tidak banyak wisatawan yang mengetahui keberadaannya. Kedua museum ini turut memberi informasi bagi penggunaan bahasa Melayu sebagai asal keberadaan Bahasa Indonesia.

Menguak Sejarah Melayu di Pulau Penyengat
Dari Pulau Bintan, travelling lanjut ke Pulau Penyengat. Liburan ke Pulau Penyengat dimulai dengan naik perahu pompong dari dermaga Tanjung Pinang. Ongkos menyeberang pulau hanya lima ribu rupiah. Dengan biaya transportasi murah, wisatawan bisa menikmati keindahan wisata alam Pulau Penyengat. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan moment berharga ini ke dalam gambar tempat wisata.

Daya tarik tempat wisata di Pulau Penyengat bukan hanya keindahan alam, Pulau Penyengat juga memiliki sejumah tempat wisata bersejarah di Indonesia. Para turis bisa mengunjungi Masjid Sultan Riau, Makam Raja Ali Haji, Perigi Putri, Balai Adat, makam anggota Kerajaan Melayu, Benteng Bukit Kursi, dan lain-lain. Semua tempat tersebut menjadi tempat wisata sejarah yang akan mengajarkan kita untuk menghargai arti penting budaya masa lalu di Nusantara.

Kampung Adat China di Pulau Senggarang
Budaya yang berkembang di provinsi Kepulauan Riau bukan hanya budaya Melayu. Walaupun termasuk warga minoritas, etnis China memberi warna tersendiri bagi daya tarik tempat wisata di provinsi Kepri. Salah satunya adalah Pulau Senggarang yang menjadi perkampungan adat China sejak beratus-ratus tahun lamanya. Untuk mencapai Senggarang, wisatawan berangkat dari dermaga Pelantar 1 di Pulau Bintan dengan membayar ongkos sebesar tiga ribu rupiah.

Senggarang memiliki keunikan wisata budaya Tiongkok yang kuat. Disana wisatawan bisa menemukan sejumlah kelenteng dan wihara berumur tua. Salah satu kelenteng tua disana adalah kelenteng Tien Shang Miao. Bangunan kelenteng berusia ratusan tahun ini terlilit akar pohon beringin, sehingga disebut juga sebagai Banyan Tree Temple. Keunikan wihara di Pulau Senggarang tidak kalah menarik dibanding Puri Ubud di Bali, Masjid Muhammad Cheng Ho di Pandaan, maupun Candi Borobudur di Magelang.

Selain beberapa obyek wisata di atas, tempat wisata di sekitar Pulau Bintan yang menarik untuk dikunjungi adalah Kampung Bugis, Sungai Ular, Wihara Ksitigarbha Bodhisattva, Wihara Avalokitesvara, pasar baju di sekitar Hotel Tanjung Pinang, aneka kedai kopi Melayu (kopitiam), dan lain-lain. Sungguh alam Pulau Bintan sangat kaya dengan budaya dan keindahan yang tak terkira. Sudah selayaknya kita lestarikan budaya Melayu sebagai bagian budaya Nusantara. Jangan sampai negara tetangga lebih peduli terhadap keberadaan budaya asli Indonesia.

Ayo berlibur ke tempat wisata di Tanjung Pinang!

sumber : tempat wisata.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger